unitedfnafans.org – Hatna Danarda, yang lebih dikenal dengan nama panggung Arda Naff, merupakan vokalis dari band populer Naff. Tahun ini, ia berkesempatan menunaikan ibadah haji bersama istrinya, Tantri. Selama berada di Makkah, Arda secara aktif berbagi pengalaman mereka melalui serangkaian unggahan di akun Instagram pribadinya, @ardanaff.
Dilema di Mina: Mencari Fasilitas Toilet
Dalam salah satu unggahan yang paling menyita perhatian, Arda menggambarkan situasi sulit saat mencari toilet di Mina, area yang sangat padat selama musim haji. “Hadiah ulang tahunku adalah toilet,” tulis Arda, menyertakan tanggal 18 Juni 2024, menggambarkan nilai penting ketersediaan fasilitas dasar di tengah jutaan jemaah haji.
Penuturannya menyebutkan bahwa, meskipun tenda mereka hanya berjarak 600 meter dari Jamarat, perjalanan kembali ke tenda setelah ritus melempar jumrah memerlukan rute memutar sejauh 6 kilometer untuk menghindari konfrontasi dengan arus jemaah yang berlawanan.
Menghadapi Cuaca Ekstrem dan Momen Doa
Suhu di Makkah saat itu mencapai 46 derajat Celsius. Namun, kejutan terjadi ketika hujan turun tiba-tiba. Arda menggambarkan, “Saya menengadahkan tangan untuk berdoa, waktu yang sangat mustajab, air mata saya yang netes nyaru dengan air hujan,” mengilustrasikan kedalaman emosional momen tersebut dalam perjalanan spiritualnya.
Kesulitan dan Solidaritas di Tengah Kesesakan
Dalam perjalanan kembali ke tenda, Arda mengalami kondisi darurat kesehatan, yaitu sakit perut yang sangat hebat. Setiap fasilitas toilet yang ia temui memiliki antrean panjang. Dalam keadaan mendesak, seorang jemaah yang tidak dikenal menawarkan Arda untuk mengambil tempatnya di antrean, sebuah tindakan solidaritas yang menyelamatkan situasi. “Mas pakai antrean saya saja, saya gak buru-buru kok, darurat mesti didahulukan,” kata jemaah tersebut.
Mengakhiri catatan pengalaman hajinya, Arda memberikan refleksi tentang perjalanan spiritual yang telah ia lalui. “Toilet bersih itu jadi hadiah mewah di ulang tahun saya tanggal 17 Juni di musim haji dengan jutaan manusia yang bertepatan dengan Idul Adha. Setiap orang punya Ismail-nya sendiri-sendiri, punya pengorbanannya sendiri-sendiri. Haji bukan sekedar gelar dan syukuran keluarga, tapi haji buat saya pribadi adalah mengasah diri,” tutur Arda, menekankan bahwa haji merupakan lebih dari sekadar ritual, melainkan sebuah perjalanan introspeksi dan pengorbanan pribadi.