UNITEDFNAFANS.ORG – Intoleransi laktosa adalah kondisi yang terjadi ketika tubuh kesulitan mencerna laktosa, jenis gula yang terdapat dalam susu dan produk susu. Kondisi ini umum terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa. Mengenali tanda-tanda intoleransi laktosa pada anak penting agar dapat mengambil langkah yang tepat dalam mengatur diet dan memastikan asupan gizi mereka tetap terjaga. Berikut adalah beberapa cara untuk mengetahui apakah seorang anak mungkin mengalami intoleransi laktosa.

  1. Memahami Gejala Intoleransi Laktosa:
  • Kram perut, kembung, dan perasaan tidak nyaman di daerah perut.
  • Diare atau tinja yang lunak setelah mengonsumsi produk susu.
  • Perut berbunyi (borborygmi).
  • Gas yang berlebihan.
  • Mual, yang kadang-kadang dapat diikuti oleh muntah.
  1. Mengamati Waktu Kemunculan Gejala:
  • Catatlah waktu ketika gejala mulai muncul setelah anak mengonsumsi susu atau produk susu. Intoleransi laktosa biasanya menyebabkan gejala dalam waktu 30 menit hingga 2 jam setelah konsumsi.
  1. Pemantauan Diet:
  • Lakukan eliminasi susu dan produk susu dari diet anak selama beberapa hari dan amati apakah gejalanya berkurang atau hilang. Setelah itu, kembali perkenalkan susu atau produk susu dalam jumlah yang kecil untuk melihat apakah gejala muncul kembali.
  1. Konsultasi dengan Dokter:
  • Jika Anda mencurigai anak Anda mengalami intoleransi laktosa, konsultasikan dengan dokter anak. Dokter dapat merekomendasikan tes untuk mengonfirmasi diagnosis, seperti tes toleransi laktosa atau tes hidrogen napas.
  1. Tes Toleransi Laktosa:
  • Tes ini melibatkan minum cairan yang mengandung laktosa dan kemudian mengukur kadar glukosa dalam darah. Jika kadar glukosa tidak naik, itu dapat menunjukkan bahwa tubuh tidak mencerna laktosa dengan baik.
  1. Tes Hidrogen Napas:
  • Tes ini mengukur jumlah hidrogen dalam napas setelah anak mengonsumsi laktosa. Jika laktosa tidak dicerna dengan baik, akan dihasilkan hidrogen yang lebih banyak dan dapat terdeteksi dalam napas.
  1. Alternatif Susu:
  • Sementara menunggu diagnosis, Anda dapat mencoba memberikan anak susu rendah laktosa atau susu alternatif non-laktosa seperti susu kedelai, almond, atau oat yang diperkaya dengan kalsium.
  1. Mencari Dukungan Nutrisi:
  • Konsultasikan dengan ahli gizi untuk memastikan bahwa anak tetap mendapatkan cukup kalsium, vitamin D, dan nutrisi penting lainnya yang biasanya didapat dari produk susu.

Mengetahui anak intoleransi laktosa memerlukan pengamatan yang cermat dan seringkali pemeriksaan medis. Jika anak menunjukkan gejala-gejala yang disebutkan, penting untuk tidak langsung mengambil kesimpulan sendiri dan sebaiknya berkonsultasi dengan dokter. Pengelolaan diet yang tepat dan pemilihan sumber nutrisi alternatif dapat membantu anak dengan intoleransi laktosa untuk tetap sehat dan tumbuh kembang dengan baik. Memastikan pemahaman yang lengkap tentang kondisi ini akan membantu dalam mengatur pola makan anak dan meminimalkan ketidaknyamanan yang mungkin mereka alami.