unitedfnafans.org

unitedfnafans.org – Dalam rangka membahas tantangan yang dihadapi oleh ekspor komoditas sawit Indonesia, terutama di tengah kebijakan perdagangan internasional yang semakin ketat, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto, melakukan pertemuan resmi dengan Menteri Negara untuk Iklim, Lingkungan dan Energi Kerajaan Inggris, Lord Benyon, di London pada tanggal 30 April 2024.

Diskusi Kebijakan Uji Tuntas dan Dampaknya pada Perdagangan Komoditas

  • Subjek Pertemuan:
    Topik utama yang dibahas adalah tentang rencana Undang-Undang Inggris mengenai Uji Tuntas Komoditas Berisiko terhadap Hutan, yang merupakan bagian integral dari Undang-Undang Lingkungan Hidup yang baru.
  • Pendapat Indonesia:
    Menteri Airlangga Hartarto menyatakan keprihatinan terhadap potensi dampak regulasi ini bagi ekspor produk unggulan Indonesia, terutama kelapa sawit, mencatat bahwa peraturan semacam itu harus bebas dari distorsi perdagangan dan diskriminasi.

Inisiatif Indonesia dalam Penanganan Perubahan Iklim

  • Langkah-langkah Strategis:
    Menteri Airlangga menginformasikan tentang kemajuan yang telah dibuat Indonesia dalam mengurangi emisi gas rumah kaca, termasuk implementasi program B40, inisiatif penanaman mangrove, dan percepatan transisi ke energi yang lebih bersih.
  • Pembaruan Target NDC:
    Dalam upaya ini, Indonesia telah meningkatkan target penurunan emisi dalam National Determined Contribution yang disampaikan kepada Sekretariat UNFCCC, dengan rincian target yang lebih ambisius dari komitmen sebelumnya.

Pendekatan Inggris terhadap Standardisasi Keberlanjutan

  • Kebijakan Kerajaan Inggris:
    Lord Benyon mengungkapkan bahwa Inggris akan menerapkan aturan uji tuntas dengan mempertimbangkan standar keberlanjutan yang telah diterima secara internasional, seperti ISPO dan RSPO, serta akan mengutamakan pembangunan rantai pasok yang tidak merugikan hutan.
  • Dukungan terhadap Petani Kecil:
    Pemerintah Inggris juga menegaskan pentingnya memperhatikan keberlangsungan hidup petani kecil dalam industri kelapa sawit dan komitmennya untuk mendukung keberlanjutan lingkungan.

Fokus Dialog Berkelanjutan Melalui Forum FACT

  • Kesepakatan Bersama:
    Kedua belah pihak sepakat untuk melanjutkan pertukaran pandangan melalui forum FACT, yang merupakan wadah untuk diskusi informal mengenai perdagangan komoditas yang terkait dengan deforestasi hutan tropis.

Pertemuan ini menggarisbawahi pentingnya dialog dan kerja sama internasional untuk memastikan bahwa perdagangan kelapa sawit dapat berlangsung dengan memenuhi standar keberlanjutan yang tinggi, dengan mengakomodasi kepentingan perekonomian nasional serta tanggung jawab terhadap pelestarian lingkungan.